Rabu, 23 Februari 2011

Pergi ke rumah Melly

Setelah berhasil medapatkan Melly lengkap dengan kegadisannya, aku pun tetap melanjutkan hubungan dengan dia. Selesai 'melakukan' di toilet di kolam renang pasar Atom Surabaya, aku sudah berjanji akan ke rumahnya.

Pada hari Minggu, aku pergi ke rumahnya karena kebetulan aku sedang tidak ada kerjaan saat itu. Awalnya susah juga sih cari rumahnya di kawasan Jimerto itu. Maklumlah karena aku belum pernah ke Jimerto dan baru tahu Jimerto setelah tanya ke tukang becak diseberang jalan tadi. Setelah sekian lama mencari akhirnya kutemukan juga rumahnya.

Rumahnya cukup megah juga. Bahkan dengan melihat rumahnya, bisa dipastikan bahwa levelku dan levelnya adalah setara. Aku pun bertemu dengan dia dan disuruh masuk. Siang itu dia tampak cantik sekali. Dia memakai baju yang cukup minim. Saat membukakan aku pagar pintu rumahnya dia hanya memakai pakaian U Can C dengan bawahan yang tinggi di atas lutut. benar-benar sexy banget dia saat itu. Apalagi kutahu bahwa dia juga pada pagi itu tidak mengenakan bra. Wah, pasti enak nih ngeremasnya, pikirku sambil menatap erat erat dadanya yang menggairahkan itu. Ceritanya begini, waktu aku disuruh duduk diruang tamu dia menyuruh pembantunya membawakan aku minum. Dan waktu dia mengambil dan membereskan buku buku pelajarannya yang jatuh di bawah meja, bajunya mengendur kebawah mengikuti tubuhnya yang membungkuk kebawah untuk mengambil dan membereskan bukunya.

Dan waktu kulihat, tampak kedua bukit putih mulus itu menggantung tanpa pengaman. Langsung aja kuremas remas dan kutarik dia untuk duduk disofa sebelahku sambil kucium wajahnya yang cakep itu. Tapi dia akhirnya meronta sambil berbisik.

"Jangan di sini di kamarku aja," katanya sambil tersenyum manis.

Ohh, tak kusangka dia mau ngeseks lagi. Aku pun menurut aja. Aku lalu menanyakan ke dia tentang keadaan rumah dia.

"Mel, rumahmu kok sepi sih. Mana ortumu dan yang lain," kataku sambil berjalan mengikutinya kekamarnya dilantai dua.
"Mereka nggak ada. Mereka pergi. Bokap Nyokap pergi ke Singapura. Sedangkan kakakku menginap di villa sama cowoknya," katanya sambil terus menaiki anak tangga.
"Apa ke Villa? Ngapain mereka?" tanyaku heran.
"Biasa.. Melakukan seperti yang mau kita lakukan sekarang ini.." kata doi enteng sambil terus berjalan.
"Seks.. Bagaimana kalau ortumu tahu?" tanyaku sambil melihat pantat Melly yang bergoyang goyang dibalik bajunya yang menggairahkan itu.
"Kalau tahu yach bisa gawat. Makanya berhubung mereka semua pergi, so kakakku menggunakan kesempatan ini," kata doi sambil membukakan pintu kamarnya.

Aku pun masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya cukup luas dengan kamar mandi dan AC yang dingin. Setelah aku masuk dia segera menutup pintu dan menguncinya dari dalam.

"Ok, gimana nih sekarang? 'Main'nya pakai AC nggak?" katanya sambil mulai tiduran di atas tempat tidurnya.

Tanpa menjawab pertanyaannya langsung aja aku melompat ke atas tempat tidur dan mulai menciumi bibirnya yang sensual itu dan meremas remas payudaranya yang membukit itu. Dan dia pun sangat menikmati perlakuanku sambil mengerang ngerang kenikmatan dan tertawa tawa geli. Suaranya benar-benar membuat aku nafsu. Setelah puas memainkan tubuhnya, segera kusingkap bajunnya dari rok terusannya yang tinggi sekali. Dan akupun begitu terkejut. Ternyata dia tak pakai BH dan CD.

Aku pun makin menggila melihat tubuhnya yang menggairahkan itu. Segera kuremas remas payudaranya sambil kuelus elus vaginanya yang masih jarang ditumbuhi oleh bulu itu. Aku juga mencium dan mengulum bibrnya dan kumainkan lidahku di dalam mulutnya. Dan diapun mulai merespon permainan lidahku. Lidah kamipun saling membelit belit di dalam mulut Melly. Apalagi Melly mulai berkeringat dan nafasnya mulai memburu. Tampaknya dia mulai terangsang.

Aku pun tak tinggal diam, tangan kiriku kupakai untuk memasukkan jariku ke dalam vaginanya dan mengobok ngobok isi vaginanya sedangkan tangan kananku sibuk mengelus ngelus payudaranya sambil sekali sekali meremas remasnya. Tubuh Melly pun mengeliat geliat geli kenikmatan. Selama tubuhnya aku mainkan dia hanya memejamkan mata sambil mendesis desis dan mengeliat ke sana kemari karena geli. Setelah beberapa saat, tiba tiba tubuh Melly yang indah itu mengejang ngejang. Tampaknya dia sedang mengalami orgasme. Dia memelukku dengan erat dan dari mulutnya hanya keluar suara mmff.. achhmmfmf yang nyaris tak terdengar. Benar-benar menggairahkan.

Setelah dia mengalami orgasme segera kuregangkan pahanya dan kumasukkan penisku ke dalam vaginanya dengan cepat. Ternyata mudah sekali untuk memasukkan penisku kevaginanya yang super hangat dan sempit itu. Ternyata vaginanya masih sempit sama seperti yang pernah kugebleh di kolam renang saat aku pertama kali ketemu sama dia. Hanya saja waktu di kolam renang dia menjerit kesakitan sedangkan kalau sekarang dia justru mengerang ngerang kenikmatan sambil mengucapkan kata kata mesra ke aku. Aku pun semakin bersemangat memacu ayunan pinggulku di dalam vaginanya yang heboh itu. Sementara itu tanganku memainkan kedua payudaranya bahkan kedua putingnya aku gigit gigit kecil sambil menciumi bibirnya. Setelah beberapa lama Mellypun tak bisa menahan rasa orgasmenya dia pun akhirnya melepasnya sambil mengejang-ngejang hebat.

"Aacchh.. Oohh.. Yess.. Mmff.. Achh.. Ohh.." kata Melly waktu orgasme sambil memelukku dengan erat.

Pada saat itu wajahnya memandangku dengan sayu sambil tersenyum manis. Sementara itu akupun mulai mempercepat pompaan penisku dan tidak lama kemudian.

"Mell.. Achh.. Ohh.. Oh.. Enak say.. Ohh.. Oh.. Ach.. Arcgg.." kataku sambil kubenamkan penisku ke dalam vagina Melly.

Dan tumpalah seluruh muatan penisku ke dalam vagina Melly. Aku tahu mungkin dalam waktu dekat dia akan hamil. Karena aku nggak pakai kondom waktu menggebleh dia. Baik dikolam renang maupun sekarang. Setelah itu akuoun tertidur di kamarnya sam bil berpelukan dengannya. Kami tertidur kelelahan dengan keadaan telanjang bulat.

Akupun terbangun pada pukul lima sore. Sementara itu Melly masih tertidur pulas dipelukanku. Aku pun kagum pada tubuh Melly yang begitu indah itu. Tubuhnya sexy, ramping ideal, dan putih mulus. Akupun jadi nafsu dan kumasukkan penisku ke dalam vaginanya dan akupun bersenggama dengannya untuk yang kedua kali. Dan tanpa kusengaja Melly pun terbangun dari tidurnya dan tersenyum padaku. Dia kalau senyum tampak cakep banget.

"Maaf Mel, aku masukinnya nggak pakai ngomong ke kamu," kataku sambil memandang wajahnya yang cakep itu.
"Nggak apa kok. Lanjutkan aja.." kata doi manja sambil melingkarkan kakinya ke bokongku.
"Ok say,"

Akupun mulai menggenjotnya dan menikmati vaginanya yang masih sempit itu. Dan akupun mulai bertanya ke Melly.

"Mell?" kataku sambil memaju-mundurkan penisku di dalam vaginanya.
"Apa sich?" kata doi manja sambil mendesis desis kenikmatan.
"Mell kita pakai hardcore style ya say?" tanyaku sambil menciumnya.
"Hardcore? Boleh.. Coba yuk.." kata doi sambil tersenyum manja.

Ohh, luar biasa. Ternyata dia mau aja diajak melakukan apa saja.

"Ok, bersiaplah," kataku sambil menarik penisku keluar dari vaginanya.
"Lho kok dicabut. Terusin dong.." kata doi kecewa.

Akupun segera memasukkan penisku dengan cepat dan menggerakkankannya maju mundur dengan cepat.

"Inilah hardcore style say.." kataku sambil memejamkan mata menikmati vaginanya yang lembut mencengkeram itu.
"Achh.. Mell.. Punya kamu enak say.." kataku sambil meremas remas bokongnya yang putih mulus itu.
"Punya kamu juga enak lho say, sudah besar panjang lagi. Nggak kuku dech," kata doi sambil tertawa.

Aku pun mulai menikmati permainan ala hardcore dan beberapa menit kemudian kami orgasme bersamaan. Dan setelah itu kamipun mandi bersama.

Pada saat berada di kamar mandi, kami saling membersihkan tubuh kami. Aku membersihkan tubuh Melly sedangkan Melly membersihkan tubuhku. Akupun jadi kagum sama Melly. Sebab tubuhnya putih mulus serta sexy menggairahkan.

"Mell tubuh kamu kok bagus sich say.." kataku sambil membersihkan spermaku dibibir vaginanya yang merembet keluar.
"Achh bisa aja.." katanya manja.

Setelah mandi bersama akupun berciuman dengan Melly dan aku pulang ke rumahku. Sejak itu kami selalu melakukan seks dimana saja. Kadang dirumah Melly kadang juga di kamar mandi ditempat kami les. Sejak itu aku makin sayang sama dia.


E N D
Share this article now on :

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive