Trending Topic

Rabu, 29 April 2015

Hubungan Kelamin Ibu Dengan Anak

Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru - Setelah sebelumnya cerita seks mesum dengan pasangan suami istri 3 in 1, kini ada cerita seks terbaru dari ibu yang ngeseks dengan anak, selamat membaca. Semenjak kepergian suamiku empat tahun yang lalu, aku harus menanggun beban keluarga seorang diri. 
Hubungan Kelamin Ibu dengan Anak
Hubungan Kelamin Ibu Dengan Anak
Betapa repotnya mengurus dua orang anakku yang masih kecil-kecil, sementara aku harus bekerja mencari nafkah. Sedangkan keluarga dari mendiang suamiku acah tak acuh. Namun semua itu aku jalani dengan tabah. Namun hal yang paling menyiksa saat usiaku baru menginjak 30 tahun adalah kebutuhan batin yang sejak kepergian suami tidak pernah terpenuhi. Hal itu aku rasakan ketika bangun tidur, setiap pagi menjelang subuh gairah kewanitaanku selalu muncul. Aku sudah sekuat tenaga untuk menahan diri selama tiga tahun. 

Namun pada pagi itu nafsu sekku tambah bergejolak. Pentilku tegak, pengin dipilin jari-jari lelaki, apalagi memekku gatel pengin ditusuk-tusuk kontol perkasa. Aaah..., aku mendesah panjang berusaha menahan nasfu, namun sebaliknya itilku malah tambah ngaceng. Pengin rasanya susu dan memekku dibelai manja tangan lelaki perkasa. Pentilku yang dulu sering diemut oleh mendiang suami, tambah tegang. Aaaah..., aku mendesah lagi manakala jari-jariku mengusap-usap bagian memek sama itil.

Semakin kuat aku bertahan pada birahi yang setiap hari bergejolak, birahiku semakin kuat, aku tidak tahan, aku ingin lelaki perkasa yang mampu menuntaskan gejolak nasfu. Sementara itu anak lelakiku yang paling sulung sudah tumbuh menjadi remaja gagap dan tampan seperti ayahnya. Bila melihat postur tubuh anak sulungku, maka aku teringat pada keperkasaan mendiang suami diatas ranjang. Yaah..., dulu setiap mejelang subuh aku selalu merasakan keperkasaan kontolnya menusuk-nusuk memekku. Bahkan ketika suami kerja malam hari, pada pagi sekitar jam 08.00 ketika anak-anak sudah berangkat sekolah selalu mengulangi dan menuntas gairah seksku.

Namun kali ini ketika anakku yang paling kecil sudah tertidur pulas, aku mendesah-desah sendiri dikamar dekat anakku yang sulung. Sengaja aku lakukan itu sambil telanjang bulat, sementara pintu kamarku aku biarkan sedikit terbuka. Hal itu sering aku lakukan selama dua minggu, supaya ada reaksi dari anakku yang sulung. Ternyata usahaku berhasil, ketika malam minggu seperti biasa ketika sikecil sudah tidur pulas, aku segera masuk kamar yang bersebelahan dengan anakku yang sudah tumbuh remaja. 

Aku melirik kearah pintu yang sedikit terbuka, aku lihat anaku leleki bungsukku sedang mengintip. Untuk memancing gairah anakku, sengaja aku telanjang bulat, dua kakiku aku buka lebar-lebar supaya memekku terlihat. Remang-remang lampu kamar semakin nambah gairah nafsuku. Aaah..., sambil mendesah panjang mataku melirik kearah ruang keluarga. Dari sana anakku walaupun masih malu-malu memperhatikan tingkahku yang sedang naik birahi. Kemudian aku gesar kearah pintu supaya anakku tambah jelas melihat sekujur tubuhkku yang telanjang bulat. Usahaku berhasil, anakku mulai mendekar kearah pintu. Aku sengaja memejamkan mataku pura-pura tidur. 

Aku dengar langkah kaki mendekat dan masuk kekamarku. Dari sudut mataku yang sedikit kubuka, aku melihat anakku sedang memandang takjub pada bagian memekku yang polos tanpa sehelai jembutnpun menempel. Lalu anakku mengalihkan pandangannya pada bagian susu dan pentilkku yang sudah keras, tegak pengin diremas, dibelai, dikecong. Kemudian mulai aku rasakan belaian tangan anakku pada bagian betis, paha. Aku masih terus berpura-pura tidur sambil mendengkur. Belaiannya terus merambat kebagian susu, pentilku mulai dipelintir. Aaah... aku mendesah nikmata.

“Dang !! Kamu lagi ngapain.” aku pura-pura kaget dan marah.
“Habis mama tiap malam selalu berisik. Aku kaget, pengin tahu. Apa mama sedang sakit, kok telanjang begini.” Anakku agak kikuk. Aku yang sudah birahi tinggi tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Iya..., mama lagi sakit “ aku raih pegang tangannya yang masih membelai susuku. “Tolong pijitin susu mama yang lagi sakit ya Dang ? “
“Ya mama.” Kemudian Dadang mulai aktif memijit-mijit susuku.
“Dang..., pentilku gatel, tolong dipijit ya.” Aku mendesah nikmat.
“Ma... Dadang boleh nggak ngisep pentil mama, kaya waktu masih banyi.”
“Sini, tiduran sambil ngisep pentil mama.” Karena aku ijinkan, anakku tidur miring dihadapanku. Wajah anakku tenggelam dalam dua gundukan susu yang besar dan masih padat. Aku peluk mesra tubuh anakku yang makin hangat. Sementara Dadang makin tambah kuat ngisep pentil susuku bagian kiri, tangan kirinya meremas susu bagian kanan. Tanganku tidak tinggal diam, membelai-belai bagian punggungnya. Sedikit demi sedikit, kancing baju Dadang aku buka, aku raba dadanya sambil aku piling ujung petilnya.
“Aaaah..., mama geli mama, tapi agak enakkan.” Dadang mendesah, mendengus panjang.  Aku tambah semangat menggugah birahi anakku. Tanganku mulai turun sambil melepaskan semua kancing bajunya. Perutnya aku usap-usap lembut. Dadang tambah menggeliat, inilah saatnya, tanganku turun melepas celananya, menyusup pada bagian kontolnya yang sudah tegang, pertanda kontol anakku lagi ngaceng.
“Dang susu diemut terus, aah... enak, terus...terus.” Aku mendesah nikmat sambil tangan kananku mengocok kontol Dadang yang tambah ngaceng. Sementara jari-jari tangan Dadang yang sebelah kanan sudah masuk dalam liang memekku yang makin basah. Aaah... itilku tambah cenut-cenut. Kemudian kepala Dadang aku paksa turun kearah memekku.
“Dang... memekku dijilat dong.” Pintaku dengan penuh nafsu. Dan Dadangpun menuruti kemauanku, tanpa merasa jijik, mulutnya sudah melumat memekku. Ah..., uuuaah...aku mendesah nikmat ketika ujung lidang Dadang menjilat itilku yang sebesar biji kacang tanah.
“U...ukh...aaaah, itilku...iiiitiiiiiiilku mau pecah, terus Dang hisap yang kuat.” Mulut Dadang sangat kuat menghisap-hisap itilku, seluruh tubuhku gemetar melepas gejolak nafsu. Akhirnya aku merasa lega, ketika air pejuh muncrat membasahai bibiri dan wajah di Dadang.
“Dang...?” Kupanggil anakku mesara.
“Ada apa mama.” Jawab Dadang sambil menyeka mulutnya yang belepotan air pejuhkku.
“Kontolmu besar, panjang dan keras. Pasti sangat nikmat kalau menusuk-nusuk memek mama.” Aku menghiba minta anakku segera memasukkan kontolnya dalam lubang memekku yang makin tambah gatel. Dadangpun melenguh panjang, ketika dua telapak tanganku meremas-remas kontolnya yang besar, ngaceng tegang perkasa kaya tugu.
“Dang..., kamu merangkak diatas tubuh mama, nanti masukkan kontol panjangmu kedalam belahan memekku yang ada lobangny, yaa....” Aku merubah posisi tubuhku teletang, sambil mengangkangkan dua pahaku lebar-lebar. Tak lupa aku menunjukkan lobang memekku pada Dadang anakku.
“Ya... mama, apa lobang memek mama tidak sakit kalau ditusuk sama kontolku.” Dadang mengiyakan sambil menempat posisi tubuhnya bertumpu pada dua tangannya tepat diatas tubuhku. Kontolnya yang besar dan panjang sudah menyentuh belahan memekku, bahkan ujung celeknya yang runcing nyentul pucuk itilku yang nonjol keluar.
“Aaaah... seetttt..., Dang nikamt banger.” Segera dua tanganku merengkuh pantat Dadang, seketika ablaslah kontolnya dalam lobang memekku. Bleeess..., bles..., bleesek, kontol Dadang masuk pelan-pelan. Bibirku meringis menahan nikmatnya sentuhan kontol Dadang pada dinding-dinding lobang memekku yang masih gatel. Akupun mengimbanginya, pantatku yang besar dan bulat aku angkat tinggi-tinggi, membiarkan batang kontol anakku masuk semua tanpa sisa.
“Ma..., memekmu cenut-cenut, ngempot kontolku. Aaaah... itilmu nikmat banget sayang.” Anakku sangat bahagia menikmati empotan memetku yang masih cenut-cenut gatel. Aku biar Dadang menenggelamkan seluruh batang kontolnya dalam lubang memekku. Sementara dua tanganku meraih ujung pentil Dadang, jariku mengusap-usap, aku pelintir gemas. Bibir dadang meringis, mendesis seest..., uuaah...uaaaah. Tampaknya Dadang masih bodoh urusan senggama, kontolnya masih terus diam tertanam dalam lobang memekku. Aku maklum, anakku baru pertama kali ngentot memek.
“Daang..., coba naik turunkan pantatmu, nanti kontolmu bisa keluar masuk pada memek mama.” Perintahku dituruti Dadang sambil akat turun pantatnya.
“Gini ya sayang...”
“Ya... yaa... teruuus, tusuk memekku, tusuk itilku, uuuh... enak banget kontol besarmu, lobang celekmu nggigit pucuk itilku. Uuuuh...aaa....aaa....seeeet.” Aku meracau nikmat. Sementara Dadang tambah semangat, tambah kuat nusuk-nusuk kontolnya yang besar memenuhi lobang memekku yang basah tambah licin.
“Sayang..., liat dong, tuh memekmu robek, kontolku keluar masuk merojok itilmu yang gatel. Liat...liat tuh.” Dadang memintaku untuk melihat, akupun mengangkat kepala dan bagian punggung. Aku liat kontol panjang, aku liat memekku terbelah, itilku nonjo keluar. Aaaah, nikmat banget celek anakku yang masih perjaka. Aku raih lehernya, aku cium bibirnya ahhh tambah nikmat. Aku lihat kontol anakku dengan perksasa menusuk-nusuk memekku yang sudah banjir, air pejuhkku menetes-netes membahasi kain sprei kasur. Kemudian aku dekap erat tubuh anakku, aku berbalik ngambil posisi diatas, duduk diantara dua paha Dadang, sementara kontolnya yang besar dan panjang masih nancap pada lubung turukku yang tambah ngaceng. Aku raih dua tangan si Dadang, aku letakkan diatas dua susuku yang minta diremas, dua ujung jarinya memilin dua pentilku yang tegang, keras dan tambah tegak.
“Aaauuhhh...., nikmat banget mamaku sayang. Dua susumu tambah kenceng, tambah besar. Pentilmu ngaceng ya sayang...” Anak merancau, mendesih.
“Yaaa... aaakh, enak....remasanmu enak banget. Susuku..., pentilku tambah ngaceng.” Aku yang posisi diatas terus naik turunkan pantat, rasanya kontok Dadang tambah ngganjel. Tusukkannya tambah kuat, aaaah... uuu tubuhku terasa ditancap benda lunak, bulat dan panjang kuat sekali.
“Daaaang...... kontolmu....oh ....uuuuuh......seeeettttt enak banget.” Pantatku terus bergoyang menikmati tusukan-tusukan kontol yang sangat aku rindukan.
“Saaaayang.... aku pengin kawin sama kamu, aku kangen banget sama turukmu. Kawin sama aku yang maa....” Dadang terus meracau tak karuan.
“Yaaa.... sayang, kita kawin terus.... kawini aku Daaang. Aku sayang kontolmu, aku pengin sempro tan air pejuhmu yang masih perjaka.” Dadang mengangkat punggungnya, dua tangannya memeluk pinggangku, ooooh..... seeett muluknya nyosor susuku yang membusung besar. Ujung lidahnya terasa hangat menjilat-jilat ujung pentilku. Jadinya aku dipangku si Dadang tanpa melepaskan  tusukkan kontolnya dimemekku. Dua kakiku melingkar erat pinggang anakku, aku tidak ingin melepaskan bersatunya knontol dan memek ini. Sampai akhirnya si Dadang menelentangkan tubuhku lagi, dari atas Dadang sangat giat naik turunkan tubuhnya. Sementara kontolnya yang tambah ngaceng, makin keras nusuk-nusuk memekku dan itilku seperti mau meledak.
“Uuuuuh...... aaaaaah.....” Aku menjerit keras manakala itilku seperti mau lepas, sampai akhirnya cret....., creeeeeeeeeet.... cret... cret basahlah memekku, basahlah kontol anakku karena air pejuhku muncrat sangat kenceng.
“Kamu... kencing sayang, kok basah banget kontolku.”
“Yaa sayang... akh....akh.....setttt... uaaaah. Aku kalau lagi kawinin kontolmu, dari dalam memekku keluar air pejuh, iitiii........itttilllkuuuuuuuuuuu mau lepas sayang. Itu bukan air kencing sayang, tapi air nikmatnya orang lagi kawin.” Sementara kontol Dadang terus menggenjot memekku yang makin tambah panas. Aku yang sudah klimak, masih terus menikmati tusukan-tusukan kontol Dadang yang seperti memenuhi dinding-dinding lobang kawinku. Sampai akhir tubuh Dadang jatuh, memeluk tubuhku. Segera akau raih bibirnya dengan bibirku, kami saling melumat, kami saling mendesah, lalu kemudian memekku terasa hangat, seperti ada air mengalir memenuhi rahimku yang sangat kehausan. Cret.....cret....cret.... sluuuuuuuuuuuuur, keluarlah air pejuh kontol Dadang mengisi, mengalir derah dalam lobang-lobang rahimku yang dalam. Kami berpelukan erat, tubuh kami menempel ketat seakan tidak mau lepas. Hatiku sangat bahagia ketika air asmara menyirami, memenuhi seluruh rongga-rongga memekku, lubang rahimku terasanya kenyang oleh air pejuh kontol perjaka.
“Terimakasih sayang. Kontolmu.... air pejuh perjakamu jadi milikku. Ya..... aaakh....hekh...... semprot......semprot memekku.......sirami rahimku.” Mataku terpejam kuat saat air pejuh itu mengalir deras.
“Ya....yaaa....... uhk...... akh. Terimalah air pejuhku.” Jawab Dadang sambil menempel, memeluk erat tubuhku. Akhirnya kami berdua tiduran, sementara mulut Dadang tak henti-hentinya menyusu. Akhirnya kami tidur pulas, setelah dua jam menikmati perkawinan yang sangat nikmat dan membahagiakan.
Ketika anakku yang paling kecil menangis aku bangun duluan. Semestara Dadang yang tidur disebelahku masih tidur mendengkur. Aku lihat batang kontolnya sadah lembek, masih dipenuhi sisa-sisa pejuh kami yang sudah mengering. Aku bangun, pindah kamar menghampiri anaku dikamar sebelah yang sedang menangis.
Pagi hari sekitar jam 07.00, Dadang masih tidur sangat pulas, tenaganya terkuras habis menggenjot tubuhku. Sedangkan anakku yang kecil sudah berangkat sekolah. Aku bergegas mandi, kusiram sekujur tubuhku dengar air sejuk, rasanya segar sekali, aku sabuni seluruh permukaan tubuhkku yang masih bahenol. Kuraba permukaan memekku yang masih bengkak akibat sodokan kontol besar. Kuraba lagi permukaan susuku yang tampak bekas tanda-tanda merah bekas gigitan si Dadang. Selesai mandi aku menyiapkan segelas air susu buat Dadang. Aku kaget ketika dua telapak tangan meremas bongkahan pantatku.
“Sayang....., pagi ini kamu cantik sekali. Tubuhmu harum lagi.” Sapa anakku sambil melingkarkan dua tangannya dipinggang.
“Ya jelas.... dong, aku cantik kan buat kamu.” Jawabku mesra sambil membalikkan bada. “Tuh.... sana mandi dulu sayang, biar badanmu tambah segar.”
“Okay sayang, tapi pengin dimandiin sama kekasihku yang cantik ini.” Jawab Dadang sambil meremas susuku yang belum tertutup kutang. Akupun menuruti permintaan Dadang yang segera menuju kamar mandi. 

Akhirnya aku mandi lagi bersama Dadang, kami saling menyiram, saling menyabuni. Karena rabaan-rabaan itu, nafsu kami bangkit lagi. Kembali terjadi hubungan kelamin kedua kalinya selama tiga jam. Hubungan kelamin antara aku dan anakku terus berjalan sampai Dadangku beristri. Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru -
22.39 | 0 komentar

Liburan Akhir Pekan Dengan Gadis Perawan

Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru - Setelah sebelumnya cerita seks mesum dengan tante mesum berjilbab, kini ada cerita seks terbaru dari pasangan suami istri 3 in 1, selamat membaca. Aku sudah berkeluarga, tapi aku punya WIL yang juga sangat kucintai. Aku sudah menganggap ia sebagai istriku saja. Karena itu aku akan memanggilnya dalam cerita ini sebagai istriku. Dari obrolan selama ini ia mengatakan bahwa ia ingin melihatku ‘bercinta’ dengan wanita lain. Akhirnya tibalah pengalaman kami ini.
Liburan Akhir Pekan Dengan Gadis Perawan
Liburan Akhir Pekan Dengan Gadis Perawan

Siang di hari Sabtu itu terasa panas sekali, tiupan AC mobil yang menerpa langsung ke arahku dan ‘istriku’ kalah dengan radiasi matahari yang tembus melalui kaca-kaca jendela. Aku sedang melaju kencang di jalan tol menuju arah Bogor untuk suatu keperluan bisnis. Seperti telah direncanakan, kubelokkan mobil ke arah pom bensin di Sentul. setelah tadi tak sempat aku mengisinya. Dalam setiap antrian mobil yang cukup panjang terlihat ada gadis-gadis penjaja minuman berenergi. Sekilas cukup mencolok karena seragamnya yang cukup kontras dengan warna sekelilingnya.

Dari sederetan gadis-gadis itu tampak ada seorang yang paling cantik, putih, cukup serasi dengan warna-warni seragamnya. Ia terlalu manis untuk bekerja diterik matahari seperti ini walaupun menggunakan topi. Tatkala tersenyum, senyumnya lebih mengukuhkan lagi kalau di sini bukanlah tempat yang pantas baginya untuk bekerja. Aku sempat khawatir kalau ia tidak berada di deretanku dan aku masih hanyut dalam berbagai terkaan tentangnya, aku tidak sempat bereaksi ketika ia mengangguk, tersenyum dan menawarkan produknya. Akhirnya dengan wajah memohon ia berkata, “Buka dong kacanya..” Segera aku sadar dengan keadaan dan refleks membuka kaca jendelaku. Istriku hanya memperhatikan, Tidak ada komentar.
Meluncurlah kata-kata standar yang ia ucapkan setiap kali bertemu calon pembeli. Suaranya enak didengar, tapi aku tak menyimaknya. Aku malah balik bertanya, “Kamu ngapain kerja di sini?”
“Mom, kita kan masih perlu sekretaris, kenapa tidak dia aja kita coba.”
“Ya, boleh aja”, jawab istriku.
“Gimana mau?” tanyaku kepada gadis itu.
“Mau.. mau Mas”, katanya.
Setelah kenalan sebentar dan saling tukar nomor telepon, kulanjutkan perjalananku setelah mengisi bensin sampai penuh. Istriku akhirnya tahu kalau maksudku yang utama hanyalah ingin ‘berkenalan’ dengannya. Ia sangat setuju dan antusias.

Malam sekitar jam 20:00 HP istriku berdering, sesuai pembicaraan ia akan datang menemui kami. Setelah diberi tahu alamat hotel kami, beberapa saat kemudian ia muncul dengan penampilan yang cukup rapi. Ia cepat sekali akrab dengan istriku karena ternyata berasal dari daerah yang sama yaitu **** (edited by ceritaseks15), Jawa Barat. Tidak sampai setengah jam kami sudah merasa betul-betul sebagai suatu keluarga yang akrab. Ia sudah berani menerima tawaran kami untuk ikut menginap bersama. Ia sempat pamit sebentar untuk menyuruh sopir salah satu keluarganya untuk pulang saja, dan telepon ke saudaranya bahwa malam itu ia tidak pulang.

Setelah cerita kesana-kemari akhirnya obrolan kami menjurus ke masalah seks. Setelah agak kaku sebentar kemudian suasana mencair kembali. Kini dia mulai menimpali walau agak malu-malu. Singkat cerita dia masih perawan, sudah dijodohkan oleh keluarganya yang ia belum begitu puas. Keingintahuannya terhadap masalah seks termasuk agak tinggi, tapi pacarnya itu sangat pemalu, termasuk agak dingin dan agak kampungan walau berpendidikan cukup. Kami ceritakan bahwa dalam masalah seks kami selalu terbuka, punya banyak koleksi photo pribadi, bahkan kali ini kami ingin membuat photo ketika ‘bercinta’.
“Udah ah, kita sambil tiduran aja yuk ngobrolnya”, ajak istriku.
“Nih kamu pakai kimono satunya”, kata istriku sambil memberikan baju inventaris hotel. Sedangkan aku yang tidak ada persiapan untuk menginap akhirnya hanya menggunakan kaos dan celana dalam. Ia dan istriku sudah merebahkan badannya di tempat tidur, kemudian aku menghampiri istriku langsung memeluknya dari atas. Kucumbu istriku dari mulai bibir, pipi, leher, dan buah dadanya. Istriku mengerang menikmatinya. Aku menghentikan cumbuanku sejenak kemudian meminta tamu istimewaku untuk mengambil photo dengan kamera digital yang selalu kami bawa. Tampak ia agak kikuk, kurang menguasai keadaan ketika aku menolehnya.

Setelah aku mengajarinya bagaimana menggunakan kamera yang kuberikan itu, kemudian kuteruskan mencumbu istriku. Dengan telaten kucumbu istriku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kini tamuku tampaknya sudah menguasai keadaan, ia dengan leluasa mengintip kami dari lensa kamera dari segala sudut. Akhirnya istriku mencapai klimaksnya setelah liang senggamanya kumainkan dengan lidah, dengan jari, dan terakhir dengan batang istimewaku. Sedangkan aku belum apa-apa.
“Sekarang gantian Rin, kamu yang maen aku yang ngambil photonya”, kata istriku.
“Ah Mbak ini ada-ada aja”, kata Rini malu-malu.
Sebagai laki-laki, aku sangat paham dari bahasa tubuhnya bahwa dia tidak menolak. Dalam keadaan telanjang bulat aku berdiri dan langsung memeluk Rini yang sedang memegang kamera. Tangan kirinya ditekuk seperti akan memegang pinggangku, tapi telapaknya hanya dikepal seolah ragu atau malu. Kuraih kamera yang masih di tangan kanannya kemudian kuberikan kepada istriku.


Kini aku lebih leluasa memeluk dan mencumbunya, kuciumi pipi dan lehernya, sedang tanganku terus menggerayang dari pundak sampai lekukan pantatnya. Pundaknya beberapakali bergerak merinding kegelian. Kedua tangannya kini ternyata sudah berani membalas memelukku. Kemudian aku memangkunya dan merebahkannya di tempat tidur. Kukulum bibir mungilnya, kuciumi pipinya, kugigit-gigit kecil telinganya, kemudian kuciumi lehernya punuh sabar dan telaten. Ia hanya mendesah, kadang menarik nafas panjang dan kadang badannya menggelinjang-gelinjang.

Tidak terlalu susah aku membuka kimononya, sejenak kemudian tampak pemandangan yang cukup mempesona. Dua bukit yang cukup segar terbungkus rapi dalam BH yang pas dengan ukurannya. Kulitnya putih, bersih dengan postur badan yang cukup indah. Sejenak aku menoleh ke bawah, tampak pahanya cukup menawan. Sementara itu onggokan kecil di selangkangan pahanya yang terbungkus CD menambah panorama keindahan.
Ia tidak menolak ketika aku membuka BH-nya, demikian juga ketika aku melepaskan kimononya melewati kedua tangannya. Kuteruskan permainanku dengan mengitari sekitar bukit-bukit segar itu. Seluruh titik di bagian atasnya telah kutelusuri tidak ada yang terlewatkan, kini kedua bukti itu kuremas perlahan. Ia mendesah, “Eeehhh..”
Tatkala kukulum puting susunya, badannya refleks bergerak-gerak, desahnya pun semakin jelas terdengar. Kuulangi lagi cumbuanku dari mulai mengulum bibirnya, mencium pipinya, kemudian lehernya. Kemudian kuciumi lagi bukit-bukit indah itu, dan kemudian kupermainkan kedua puting susunya dengan lidahku. Gelinjangnya semakin terasa bergerak mengiringi desahannya yang terasa merdu sekali.
Petualanganku kuteruskan ke bagian bawahnya. Ia mencegah ketika aku akan membuka CD-nya yang merupakan pakaian satu-satunya yang tersisa. “Ya nggak usah dibuka” ujarku, “Aku elus-elus aja ya bagian atasnya pakai punyaku”, bujukku. Ia tidak bereaksi, tapi aku langsung saja menyingsingkan CD-nya ke bawah. Tampaklah dua bibir yang mengapit lembah cintanya dihiasi bulu-bulu tipis. Kupegang burungku sambil duduk mengangkang di atas kedua pahanya, kemudian kuelus-eluskan burung itu ke ujung lembah yang sebagian masih tertutup CD. Agak lama dengan permainan itu, akhirnya mungkin karena ia juga penasaran, maka ia tidak menolak ketika kulepaskan CD-nya.

Kini kami sama-sama telanjang, tak satu helai benang pun yang tersisa. Kuteruskan permainan burungku dengan lebih leluasa. Tak lama kemudian cairan kenikmatannya pun sudah meleleh menyatakan kehadirannya. Burungku pun lebih lancar menjelajah. Tapi karena lembahnya masih perawan agak susah juga untuk menembusnya.

Ketika kucoba untuk memasukkan burungku ke dalam lembah sorganya, tampak bibir-bibir kenikmatannya ikut terdorong bersama kepala burungku. Menyadari alam yang dilaluinya belum pernah dijamah, aku cukup sabar untuk melakukan permainan sampai lembah kenikmatannya betul-betul menerimanya secara alami. Gelinjang, desahan, dan ekspresi wajahnya yang sedang menahan kenikmatan membuatku semakin bersemangat dan lebih percaya diri untuk tidak segera ejakulasi. Ia sudah tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Akhirnya kepala burungku berhasil menembus lubang kenikmatan itu.
Kuteruskan permainanku dengan mengeluarkan dan memasukkan lagi kepala burungku. Ia merintih kenikmatan, ia pasrah saja dengan keadaan yang terjadi, karena itu aku yakin bahwa rintihan itu bukan rintihan kesakitan, kalaupun ada, maka akan kalah dengan kenikmatan yang diperolehnya. Selanjutnya kulihat burung yang beruntung itu lebih mendesak ke dalam. Aku sudah tidak tahan untuk memasukkan seluruh burungku ke tempatnya yang terindah.
Kemudian kurebahkan badanku di atas tubuhnya yang indah, kuciumi pipinya sambil pantatku kugerakkan naik turun. Sementara burungku lebih jauh menjangkau ke dalam lembah nikmatnya. Akhirnya seluruh berat badanku kuhempaskan ke tubuh mungil itu. Dan.., “Blesss….” seluruh burungku masuk ke dalam surga dunia yang indah. Ia mengerang, gerakan burungku pun segera kuhentikan sampai liang kewanitaannya menyesuaikan dengan situasi yang baru.
Setelah agak lama aku pun mulai lagi memainkan gerakan-gerakanku dengan gentle. Kini ia mulai mengikuti iramaku dengan menggerak-gerakkan pinggulnya. Selang berapa lama kedua tangannya lekat mencengkram punggungku, kakinya ikut menjepit kedua kakiku. Kemudian muncul erangan panjang diikuti denyut-denyut dari lembah sorganya. “Eeehhh…” desahnya. Aku pun sudah tidak tahan lagi untuk menumpahkan seluruh kenikmatan, segera kucabut burungku kemudian kumuntahkan di luar dengan menekan ke selangkangannya. “Eeehhh…” erangku juga. Kami berdua menarik nafas panjang.

Setelah agak lama kemudian aku duduk, kuraih kaos dalamku kemudian aku mengelap selangkangnya yang penuh dengan air kenikmatanku. Tampak tempat tidurnya basah oleh cairan-cairan bercampur bercak-bercak merah. Ia pun segera duduk, sejenak dari raut wajahnya tampak keraguan terhadap situasi yang telah dialaminya. Aku dan istriku memberi keyakinan untuk tidak menyesali apa yang pernah terjadi.

Besok paginya aku sempat bermain lagi dengannya sebelum check out. Betul-betul suatu akhir pekan yang susah dilupakan. Akhirnya ia kutitipkan bekerja di perusahaan temanku. Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru -
02.02 | 0 komentar

Cerita Mesum Tergoda Tante Berjilbab

Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru - Setelah sebelumnya cerita seks mesum dengan mbak pembantu yang suka kontol, kini ada cerita seks terbaru dari tante mesum berjilbab, selamat membaca. Sebenarnya aku ini tdk pernah terpikir untuk bisa bercinta / ml dengan wanita berjilbab…namun apa mau dikata nasi udah jadi bubur dan bubur itu udah di makan oleh aku….ceritanya begini… 
Cerita Mesum Tergoda Tante Berjilbab
Cerita Mesum Tergoda Tante Berjilbab

Namaku Iful..umur 29 taon, tinggi 168 paras badanku tegap, rambutku lurus dan ukuran vitalku biasa saja normal org Indonesia lah…panjangnya kira2 16 cm dan diameternya aku ggak pernah ukur…
Aku tinggal di rumah kost2 an istilahnya rumah berdempet2an neh…ada tetanggaku yg bernama Ibu Tiara, berjilbab umurnya sekitar 33 tahun, anaknya dah 3 …yang paling besar masih sekolah kelas 5 SD otomatis yg paling kecil umur 1,8 bln, sedangkan suaminya kerjanya di kontraktor (perusahaan) sebagai karyawan saja.


Setiap hari Ibu tiara ini wanita yang memakai jilbab panjang sampai ke lengannya boleh dikatakan aku melihatnya terlalu sempurna untuk ukuran seorang wanita yang sudah berumah tangga dan tentunya aku sangatlah segan dan hormat padanya.
Suatu ketika suaminya sudah pergi ke kantor untuk kerja dan aku sendiri masih di rumah rencananya agak siangan baru aku ke kantor…


“Iful…”ibu tiara memanggil dari sebelah…karena aku msh malas2 hari ini so aku tidur2an aja di tempat tidurku…”Iful…Iful….” Ibu minta tolong bisa..?? ujar Ibu Tiara dari luar..aku sbenarnya dah mendengar namun rasanya badanku lagi malas bangun …

karena mungkin aku yang di panggil tdk segera keluar, maka ibu tiara dng hati2 membuka pintu rumahku dan masuk pelan2 mencari aku…seketika itu juga aku pura2 tutup mataku..dia mencari2 aku dan akhirnya dia melihat aku tidur di kamar…
“ohh….” Ujarnya…spontan dia kaget…karena kebiasaan kalo aku tidur tidak pernah pake baju dan hanya celana dalam saja…dan pagi itu kontolku sebenarnya lagi tegang…biasa penyakit di pagi hari…(heheheh)
seketika itu dia langsung balik melangkah dan menjauh dari kamarku….aku coba mengintip dengan sebelah mataku…oo dia sudah tidak ada “ujarku dalm hati…tapi kira2 tak lama kemudian dia balik lagi dan mengendap2 mengintip kamarku…sambil tersenyum penuh arti…cukup lama dia perhatikan aku dan setelah itu ibu tiara langsung balik ke rmhnya.


Besok pagi stlah semuanya tlah tidak ada di rumhnya ibu tiara, tinggal anaknya yg plg kecil dah tidur aku …sayup2 aku dengar di smpg rmhku yg ada di belkang, spertinya ada yg mencuci pakaian…aku intip di blkang…Ohh ibu tiara sdng mencuci pakaian…namun dia hny memakai daster terusan panjang dan jilbab …krn dasternya yg panjang, maka dasternya basah sampai ke paha…saat aku sdg intip..ibu tiara lgsg berdiri dan mengangkat dasternya serta merta mencopot celana dalamnya dan langsung dicuci sekalian…otomatis…saat itu aku melihat ooooohhh….memeknya yg merah dan pahanya yg putih di tumbuhi bulu2 halus…aku langsung berputar otak2 ku ingin rasanya mencicipi memek yg indah dari ibu tiara yg berjilbab ini…“Maaf ibu tiara…kemarin ibu ada perlu saya “ tanyaku ..mengagetkan ibu tiara dan semerta2 dia lngsung merapikan dasternya tersingkap smpai ke paha…
Iya nih mas Iful..Ibu kemarin mo minta tolong pasangin lampu di kmar mandi “katanya.
Kalo gitu sekarang aja bu…soalnya sbentar lagi saya mo kerja “sambil mataku melihat dasternya…membayangkan apa yang didalamnya. Oh iya ..lewat sini saja…Ujarnya..karena memang tipe rmh kost yg aku tempati di belkangnya Cuma di palang kayu dan seng otomatis kegiatan tetangga2 kelihatan di belakang. Aku lngsung membuka kayu dan sengnya dan masuk ke dalam dan ibu tiara membawaku di depan…aku mengikuti di belakang…oohhh…seandainya aku bisa merasakan memek dan pantat ini sekarang” gumamku dlm hati. “ini lampunya dan kursinya…hati2 yah jng sampe ribut soalnya anaku lg tidur”kata Ibu Tiara..
Aku lngsung memasang dan ibu tiara melanjutkan mencuci nya, setelah selesai aku lngsg blng “ibu sdh selesai “kataku… kemudian ibu tiara lngsung berdiri..tapi saat itu dia terpeleset ke arahku…seketika itu aku menangkapnya..ups…oh tanganku mengenai payudaranya yg montok dan tanganku satu lagi mengenai lngsung pantatnya yg tidak pake celana dalam dan hny ditutupi daster saja…”maaf Dik Iful…agak licin lantainya”ujarnya tersipu-sipu..Iful tunggu yah ibu bikinin Teh “ujarnya lagi…Dia ke dapur dan dari belakang aku mengikutinya scr pelan2..saat teh lagi di putar di dlm gelas..langsung aku memeluknya dr blkng…
Iful…apaan2 neh…sentak Ibu Tiara…maaf bu…saya melihat ibu sangatlah cantik dan seksi..”ujarku…Jangan Iful…aku dah punya suami ..”tapi ttp ibu tiara tdk melepaskan pegangan tanganku yang mampir di pinggangnya dan dadanya…Iful…jangaann.. langsung aku menciumi dari belakang menyikapi jilbabnya…sluurrp…oh..betapa putihnya leher ibu tiara ‘ujarku dlm hati…okhh…iful…hmmm…ibu tiara menggeliat..langsung dia membalik badannya menghadapku..Iful…aku udah bers…saat dia mo ucapin sesuatu..langsung aku cium bibirnya…mmmprh…tak lama dia lngsung meresponku dan lngsung memeluk leherku .mmmmhprpp….bunyi mulutnya dan aku beradu…aku singkapi jilbabnya sedikit saja…sambil tanganku mencoba menggerayangi dadanya…aku melihat dasternya memakai kancing 2 saja diatas dadanya…aku membukanya..dan tersembullah buah dadanya yg putih mulusss…slurp…kujilat dan isap pentilnya….
Iful….ooohhh….ufhhh….”lirihnya …slurrpp….slurp..saa t aku jilat…sepertinya msh ada sedikit air susunya…hmmmm…tambah nikmatnya..slurp..slurp…
Sambil menjilat dan menyedot susunya..aku tetap tidak membuka jilbab maupun dasternya…tapi tanganku tetap menarik dasternya keatas…karena dari tadi dia tidk pake celana dalam…maka dengan gampang itilnya ku usap-usap dengan tanganku…Ohhh…oh…sssshhhh…guma m ibu tiara..kepalaku ku dekatkan ke memeknya dan kakinya kurenggangkan…sluruupp….pelan2 kujilati itil dan memeknya…oh iful…eennakkh…oghu…mmmpphhff…t eriaknya pelan…kulihat kepalanya telah goyang ke kanan dan kekiri…pelan2 sambil lidahku bermain di memeknya …kubuka celana pendekku dan terpampanglah kontolku yang telah tegang …namun ibu tiara masih tidak menyadari akan hal itu…pelan2 ku mengangkat dasternya…namun tidak sampai terbuka semuanya..hanya sampai di perutnya saja…dan mulutku mulai beradu dengan bibirnya yang ranum…mmmppghh…iful…aku…”ujar ibu tiara..kuhisap dalam-dalam lidahnya…slurp…caup…oh ibu sungguh indah bibirmu, memekmu dan semuanya…lirihku..
Sambil menjilat seluruh rongga mulutnya …kubawa ia ke atas meja makannya dan kusandarkan ibu tiara di pinggiran meja…tanganku ku mainkan kembali ke itil dan sekitaran memeknya…ahhh…ufh…oh…Ifulll….i bu udah nggak kuaatttttt…lirih Ibu tiara. Pelan2 ku pegang kontolku…ku arahkan ke memeknya yang sudah basah dan licin….dan bleeesssssssssshh….ohhhhh…ufgh hh….Ifulll….Teriak Ibu tiara…sleepep…slepp…. Kontolku ku diamkan sebentar ….Ibu Tiara sepontan melihat ke wajahku..dan langsung ia menunduk lagi…kududukkan di atas meja makan dan kuangkat kakinya…mulailah aku memompanya..slep…slep..selp…be lssss….oh memeknya ibu sangat enak….Iful…kontolmu juga sangat besar….rupanya ibu tiara udah tidak memikirkan lagi norma2..yang ada hanya lah nafsu birahinya yang harus dituntaskan….berulang-ulang ku pompa memeknya dengan kontolku….oohh..akhh…Ifull….ku balikkan lagi badannya dan tangannya memegang pinggiran meja…ku tusuk memeknya dari belakang bleesssssssss… Ohhhhh….teriak Ibu Tiara…kuhujam sekeras-kerasnya kontolku…tanganku remas2 susunya ….aku liat dari belakang sangat bagus gaya ibu tiara nungging ini, tanpa melepas daster dan jilbabnya..kutusuk terus …sleeeepp….sleeps
Hingga kurang lebih setengah jam ibu tiara bilang…Iful….ibu udah nggak tahan…..sabar bu bentar lagi saya juga……Ujarku…Oh…ohhhh…ufmpghhh …Iful…ibu mau keluarrrr…achhhh……semakin kencang dan terasa memeknya menjepit kontolku dan oohhhhh…ku rasakan ada semacam cairan panas yang menyirami kontolku di dalam memeknya….semakin kupercepat gerakan menusukku…slep….slurp…bleeppp… . oh Ibu aku juga dah mo sampai neh…..cepat Iful…ibu bantu….oho….uhhhhh….ibu tiara menggoyangnya lagi…dan akhirnya Ibu….aku mo keluararrrrr…..sama2 yang Iful….ibu juga mo keluar lagi…teriaknya…dan….Ohhh…ack…. .ahhhhh..aku dan ibu tiara sama –sama keluar…dan sejenak kulihat di memeknya terlihat becek dan banjir…
Setelah hening sejenak…ku cabut kontolku dan kupakai celana pendek setelah itu ibu tiara merapikan Daster dan jilbabnya…langsung aku minta maaf kepadanya…
Bu..mohon maaf ..Iful khilaf.’kataku. Tidak apa2 kok iFul…ibu juga yang salah…yang menggoda Iful “ujarnya…
Aku langsung pamitan kembali ke rumahku sebelah dan mandi siap2 kerja…setelah mandi kulihat ibu tiara sedang menjemur pakaian…tapi jelas didalam daster ibu tiara tidak memakai celana dalam karena terlihat tercetak lewat sinar matahari pagi yang meninggi mulai mendekati jam 10 pagi..
Sebelum aku pergi ku sempatkan pamitan ke ibu tiara dan dia tersenyum …tidak tau apakah ada artinya atau tidak.- Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru -
01.49 | 0 komentar

Mbak Tami Ketagihan Kontol

Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru - Setelah sebelumnya cerita seks mesum dengan tante rentenir yang seksi, kini ada cerita seks terbaru dari mbak pembantu yang suka kontol, selamat membaca. Kejadian ini terjadi tepatnya pada tahun 2006, Gue berasal dari suatu keluarga yang cukup berada di bilangan Jakarta Timur. 
Mbak Tami Ketagihan Kontol
Mbak Tami Ketagihan Kontol

Gue merupakan anak ke empat dari lima bersaudara yang sekarang berumur 25 tahun... gue punya pembokat namanya Tami yang sampai sekarang masih setia ngabdi di keluarga gue semenjak masih gadis hingga udah menikah dan kemudian cerai dengan suaminya.

Kriteria pembokat gue dengan postur body menantang toket ukuran 36 B plus bokong yang bak bemper yang padet, tinggi badannya kira kira 160 dan berkulit putih.... karena pembantu gue ini orang asal Kota Bandung, umurnya sekarang kira kira 29 tahun. silakan bayangkan gimana bodynya, gue aja kalo liat dia lagi ngepel langsung otomatis dede yang di dalem celana langsung mengeliak saat bongkahan dadanya memaksa keluar dari celah kerah bajunya.

Terkadang di pikiran gue terlintas pemikiran kapan yang bisa nyicipin tubuh montok pembokat gue yang aduhai itu... udah naga bonar gak bisa di ajak kompromi lagi, liat sedikit aja langsung bangun dari tidurnya...
Pernah suatu hari gue lagi mau ganti baju di dalam kamar pas waktu itu gue lupa ngunci pintu... tiba tiba gue kaget pembokat gue masuk tanpa ngetuk ngetuk lagi, mungkin dia pikir udah lama kerja sama keluarga gue n udah kenal gue dari gue masih SD...
"Eh..., lagi ganti baju ya... Min" kata pembantu gue sambil buka pintu kamar gue tanpa ada rasa kegelisahan apa apa saat liat gue gak pake apa apa... cuma tinggal CD aja yang belom gue lepas.
"Mbak, ketok dulu dong kalo mau masuk kamar Amin... gimana kalo pas masuk Amin lagi telanjang..." celetuk gue sama dia
"Emangnya kenapa sih Min, saya kan udah lama kerja di keluarga Amin... ,lagian'kan waktu masih SD juga kamu suka pake CD aja kalo di rumah...". Kata Tami sama gue yang kayaknya acuh terhadap posisi gue yang telanjang.
"Mbak... itu'kan dulu, waktu saya masih SD. Sekarang'kan saya sudah besar... Mbak memang gak malu yah liat saya kalo telanjang bulat gak pake apa apa..." celetuk asal keluar dari mulut.
"Iiiihhh.... malu gapain... lagian saya juga gak mau liat... yah udah sana kalo mau ganti baju, mbak mau beresin kamar kamu nih yang berantakan mulu tiap hari kayak kandang sapi..."
Karena dia menjawab dengan rasa yang tidak keberatan kalo gue ganti baju disaat ada dia. Dengan santai gue mulai turunin CD gue yang nutupin kontol gue yang udah mulai agak kenceng dikit...
Tanpa sengaja gue tangkap lirikan matanya yang memandang ke arak selangkangan gue yang di tumbuhin rambut yang lebat...

"Nah... tuh ngeliatin mulu... katanya tadi mbak Tami gak mau liat, sekarang liat mulu..."
"Siapa yang liat... wong saya lagi beresin sprei yang berantakan ini kok..." bantah dia karena malu mungkin kepergok ngelihat kearah selangkangan gue.
AKhirnya gue tinggal dia di dalam kamar gue yang sedang beresin kamar gue yang berantakan itu, di luar gue jadi teringat gimana yah caranya buat bisa nikmatin tubuh pembantu gue yang bahenol ini... dan gue rasa dia juga kayaknya penasaran sama kontol gue yang gede ini... buktinya beberapa kali gue pergokin dia ngelirik terus kearah gue.

Pas suatu hari libur, hari minggu keluarga gue pada pergi ke rumah kerabat gue yang mau nikahin anaknya.
"Min... kamu mau ikut gak. Mama semuanya mau pergi ke pesta pernikahan anaknya tante Ami di Bandung...". Tanya Mama gue.
"Kapan pulangnya Ma,..." Jawab gue sambil ngucek ngucek mata karena baru bangun...
"Mhhhmmm,... mungkin 2 hari deh baru pulang dari Bandung, kan capek dong Min kalo langsung pulang...
kamu tanya kapan pulang, kamu mau ikut gak... atau mau di rumah saja" tanya mamaku kembali...
"Kayaknya dirumah aja deh Ma... abis capek ah, jauh... lagian besok Amin ada acara sama teman teman Amin..." jawabku
ku seraya kembali membenamkan kepalaku kembali ke bantal...
"Yah udah... mama mau berangkat jalan kamu baik baik yah jaga rumah... mau apa minta aja sama Mbak Tami yaa..."
"Tami... Tami... Tami..." panggil Mamaku
"Iya Nyah..., Maaf saya lagi nyuci. Kurang denger tadi Nyonya panggil. Kenapa Nya..." Jawab Mbak Tami
Sambil datang dari belakang yang ternyata sedang cuci baju... baju yang dikenakan sebetulnya tidaklah menantang, namun
karena terkena air sewaktu mencuci menjadi bagian paha dan dadanya seakan transparan menantang...
"Tami... kamu jaga rumah yah selama saya dan tuan pergi ke Bandung"
"Iya Nyah... ," jawab kembali pembokat gue itu ke mama gue...

Setelah kira kira selang beberapa jam setelah keberangkatan mamaku... akhirnya Gue keluar dari kamar hendak buang air kecil.
Perlu Bro2 ketahui jarak antara tempat pembantu gue nyuci sama kamar mandi deket banget... waktu gue jalan ke kamar mandi, gue liat pembantu gue yang lagi nyuci baju dengan posisi duduknya yang buat naga di dalam cd gue bangun...
Pembantu gue pake T-shirt putih yang tipis karena dah lama di tambah lagi kaosnya kena air, secara langsung keliatan jelas banget BH krem yang dipake pembantu gue berserta paha mulusnya yang udah agak terbuka karena duduknya hingga keliatan CD putihnya...
"Anjriiit, mulus juga nih pembantu gue meskipun udah janda anak satu tapi dari paha dan teteknya masih keliatan kenceng, kayak cewek yang belum pernah kesentuh sama laki laki".oceh gue dalam hati sambil kencing trus ngelirik ke pahanya yang mulus itu.

Sambil kencing gue mikir gimana caranya buka omongan sama pembantu gue, biar gue bisa agak lamaan liat CD dan teteknya yang aduhai itu... pantes banyak tukang sayur selalu suka nanyain Mbak Tami mulu kalo tiap pagi...

"Mbak gimana kabar Ani, sekarang udah umur berapa... Mbak Tami kok bisa sampai cerai sih sama suaminya"Iseng gue tanya seputar hubungan dia sama mantan suaminya yang sekarang udah cerai, dan kenapa bisa sampai cerai... gugup juga sih gua waktu nanyanya kayak gue nih psikolog aja...

"Kok tiba tiba Amin tanya tentang itu sih sama Mbak...? "
"Gak pa pa kan Mbak... ?"
"Anak mbak sekarang udah umur lima tahun, mbak cerai sama suami mbak karena dia pengangguran... mau nya enak doang.
Mau bikinnya tapi gak mau besarin. Ya... lebih baik mbak minta cerai aja. masa sih mbak sendiri yang banting tulang cari uang,
sedangkan suami mbak cuman bangun, makan, main judi sampai subuh... males Min punya suami pengangguran, lebih baik
sendiri... sama aja kok" Jawab pembantu ku panjang lebar, seraya tangannya tetap membilas baju yang sedang ia cuci.

Ini dia masuk ke dalam dialog yang sebenarnya... akhirnya pembicaraan yang gue maksud agar gue arahin pembicaraan hingga tentang persoalan hubungan intim.

"Lah... bukannya enakan punya suami, mbak... daripada gak ada..."
"Enak dari mananya Min... punya suami sama gak punya sama aja ah..."
"Loh beda dong mbak..."
"Beda dari mananya Mih... coba jelasin, aah kamu ngomongnya kayak kamu dah pernah ngerasain menikah aja sih Min..."
tanya pembantuku sambil bercanda kecil.
"Yah beda lah mbak... dulu kalo masih ada suami kan kalo lagi pengen tinggal minta sama suami mbak... sekarang udah cerai
pas lagi pengen... mau minta sama siapa..." Jawab gue sambil menjuruskan kalimat kalimat yang gue tuju ke hal yang gue
inginin.
"Maksud Amin apa sih... mau apa. Ngomongnya jangan yang bikin mbak bingung dong Min..."
"Gini mbak, maksudnya apa mbak gak pernah pengen atau kangen sama ini nya laki laki..." waktu gue ngomong gitu sambil gue turunin dikit celana pendek gue, trus gue keluarin punya gue ngadep ke depan mukanya...

"Iiih gede banget punya kamu Min... punya mantan suami mbak sih gak begitu gede kayak gini..." Jawab mbak Tami sambil melotot ke kontol gue yang udah Super tegang, karena dari tadi udah minta di keluarin.
"Kangen gak sama Kontol laki laki mbak..." tanya Gue kembali yang sempat membuyarkan pandangan mbak Tami yang dari
setadi tak lepas memandang kontolku terus.
"...... waduh mbak gak tahu deh Min..., kalo punya mbak dimasukin sama punya kamu yang gede kayak gini. Gimana rasanya
mbak gak bisa ngebayangin..."
"Lho... mbak saya kan gak tanya apa rasanya di masukin sama punya saya yang lebih gede dari punya mantan suami mbak. Saya kan cuman tanya apa mbak gak kangen sama punyanya laki laki2 Padahal didalam hati gue udah tahu keinginan dia yang pengen ngerasain kontol gue yang super size ini...
"mmmmhhhhh... maksud mbak Tami sih... yah ada kangen sama punya laki laki... tapi kadang kadang mbak tahan aja, abis
mbak kan dah cerai sama suami... " jawab mbak Tami yang keliatan di pipinya merona karena merasa jawabannya ngawur
dari apa yang gue tanyain ke dia"
"Mbak... boleh gak saya pegang tetek mbak "
"Iiihh... Min kok mintanya sama mbak sih, minta dong sama pacar Amin... masa sama mbak..."
"Yah... gak pa pa sih, saya mau ngerasain begituan sama mbak Tami... gimana sih begitu sama ce yang udah pernah punya anak... boleh yah mbak... " kata gue sambil mendekatkan kontol gue lebih dekat ke mulutnya...
"iiih Amin... punya kamu kena mulut mbak nih... memangnya kamu gak malu gituan sama mbak Tami..." jawab mbak dian sambil merubah posisi duduknya sambil menghadap ke kontol gue dan ngelepasin baju yang sedang dia bilas...
"Yah gak lah kan gak ada yang tahu... lagian kan gak ada yang tahu, kan sekarang gak ada orang selain mbak Tami sama saya"
jawab gue sambil yakinin ke dia, biar di mau kasih yang gue pengen.
"Tapi jangan keterusan yah... trus kamu mau di apain sama mbak..."
"Mbak mulutnya di buka dikit dong, saya mau masukin punya saya ke dalam mulut mbak Tami..."
"Iih... gak ah jijik... masa punya kamu di masukin ke dalam mulut mbak... mbak gak pernah lakuin kayak gini sama mantan
suami mbak, gak ahh... " tapi posisi tangannya sekarang malah megang kontol gue sambil ngocok ngocok maju mundur.
"Cobain dulu mbak enak loh... anggap aja mbak Tami lagi kemut permen lolipop atau es krim yang panjang" rayu gue ngarep
mbak Tami mau masukin kontol gue ke dalam mulutnya yang mungil itu.

Akhirnya permintaan gue diturutin tanpa banyak ngomong lagi mbak Tami majuin mukanya kearah kontol gue yang udah
super tegang itu kedalam mulutnya yang mungil... sementara dia emut kontol gue maju mundur yang terkadang di selingin jilatan jilatan yang bikin gue pegang kepalanya trus gue tarik maju hingga kepala kontol gue mentok sampe kerongkongan mbak Tami.
"Ooooooh... mbak emut truuuus mbak.... ennnnak banget" sambil tangan gue mulai turun megang teteknya yang mengoda itu.
Tangan gue masuk lewat kerah kaosnya, trus langsung gue remes kera teteknya... Tangan mbak Tami juga kayaknya gak mau
kalah sama gue. Dia malah makin ngedorong pantat gue dengan tangannya hingga hidungnya nempel sama jembut gue...

Karena tempatnya kurang tepat untuk bertempur lalu gue ajak mbak Tami ke ruangan tengah sambil ngemut kontol gue jalan ke ruangan tengah. Perlu di ketahui mbak Tami merangkak seperti anjing yang haus sex gak mau lepas dari kontol gue, merangkak berjalan ngikutin langkah kaki gue yang mundur ke arah ruang tengah.

Gue liat mulutnya yang mungil sekarang terisi kontol gue... tangannya sambil remas remas buah dadanya sendiri...
" Mbak Tami lepasin dulu dong kontol saya, buka dulu baju mbak Tami. Entarkan mbak juga nikmatin sepenuhnya punya saya..."
" Min.... punya kamu enak banget... mbak kira dari dulu jijik kalo liat ce ngemut punyanya cowok... ehh ternyata nikmatnya
bener bener bikin ketagihan Min..."

Dengan cepat mbak Tami membuka seluruh baju dan roknya yang tadi basah karena kena air... Wooow, sungguh pemandangan yang sangat indah... kini di hadapan gue telah ada seorang wanita yang telanjang tanpa tertutup sehelai benang... berjalan menghampiri gue dengan posisi doggie style mbak Tami kembali memasukkan kontol gue ke dalam mulutnya yang mungil itu.

Dengan jelas bisa gue liat buah dada yang gelantungan dan bongkahan pantat yang begitu padat, yang selama ini udah banyak bikin kontol gue penasaran pengen di selipin diantara bongkahan itu...
nafas suara mbak Tami semakin lama semakin membara terpacu seiringin dengan birahi yang selama ini terkubur di dalam dirinya. Sekarang terbangun dan mendapatkan suatu kepuasan seks yang selama ini ia tahan tahan.
Sementara mbak Tami ngemut kontol gue, gue remas teteknya yang menantang itu terkadang gue pegang MQ nya yang ternyata udah banjir oleh cairan kenikmatan.
Gue tusuk tusuk jari tengah gue ke dalam memeknya hingga mbak Tami ngeluarin desahan sambil meluk pantat gue...

" Mmmmhhhhh..... ooooooohhhhhh......" desahannya begitu menambah gue buat semakin cepat menusuk nusuk liang kenikmatannya semakin cepat.
"Min.....OOooooohhhh.... Min... enak Min... enak...." Desahan mbak Tami benar benar membuat semakin terangsang...
tusukan jari yang gue sodok sodok pun semakin gencar...

" Aaaaaahhhh.... Amiiiinnnn.... OOOhhhhh Ammiiiinn... mbakkkkk..... mmmmbbaa..... klllluuuaar... " bersamaan dengan desahan mbak Tami yang panjang, akhirnya mbak Tami telah mencapai puncak kenikmatannya yang terasa di jari tengah yang
gue sodok sodok ke lubang MQ nya waktu mbak Tami menyemprot cairan kenikmatannya....
Karena mbak Tami telah mengalami organismenya yang pertama, maka Gue pun tak mau kala. Irama sodokkan kontol gue percepat kedalam mulut mbak Tami berkali kali hingga desahan panjang gue pun mulai keluar yang menandakan sperma gue akan muncrat...

" Mbak, Amin mau kkkkelllluaaar.... aaaaahhhh.... sedot mbak... sedot peju Amin.... " kata gue sama Mbak Tami sambil menahan kepalanya untuk memendamkan kontol gue hingga masuk ke tenggorokannya. Namun Mbak Tami meronta-ronta tidak menginginkan sperma gue keluar di dalam mulutnya... sia-sia rontahan mbak Tami, Sperma gue akhirnya keluar hingga penuh di dalam mulutnya.
Crroooot.... Crooot... crooot... akhirnya Gue semburkan berkali kali peju gue di dalam mulut mbak Tami. Meskipun pada saat Mbak Tami tidak ingin menelan Sperma gue namun gue memaksanya untuk menelannya dan menikmati Sperma gue yang segar itu.

Posisi mbak Tami masih sama seperti sebelumnya, namun sekarang kakinya seperti kehilangan tenaga untuk menahan berat badannya mengalami kenikmatannya... dari sela sela bibirnya mengalir sisa spermaku yang di jilat kembali. Tubuh mbak Tami kini terkapar tak berdaya namun menampilkan sosok wajah penuh dengan kepuasan yang selama ini tak ia dapatkan.
Melihat expresi wajahnya membuat gue kembali semakin nafsu... karena dari tadi gue anggap hanyalah pemanasan.

Setelah itu gue berjalan mendekat ke tubuh mbak Tami yang sedang lemes... trus menelentangkan posisi tubuhnya dan gue renggangkan kedua belah pahanya. Dengan tangan sebelah kanan gue genggam kontol gue yang udah tegang terus menerus mengesek gesekan kepala kontol gue di atas permukaaan Memek mbak Tami yang udah licin, basah karena cairan kenikmatan milik mbak Tami. Saat Gue mau menjebloskan kontol gue yang udah menyibak bibir memeknya, tiba tiba mbak Tami menahan dada gue dan berharap gue gak masukin kontol gue ke dalam memeknya yang sudah lima tahun gak pernah terisi sama kontol laki laki...

Karena saat itu nafsu gue udah sampe otak, gue dah gak perduli lagi sambil tetap ngeliat ke bawah tempat dimana kontol gue sekarang akan menembus liang kenikmatan yang sungguh sungguh mengiurkan...

"Tenang mbak tahan dikit... saya ngerti mungkin kontol saya terlihat terlalu besar dibandingkan memek mbak. Tapi nanti disaat udah masuk kedalam memek mbak... nikmatnya akan 10x lipat nikmat yang pernah mbak Tami rasain sama mantan suami
mbak..." gue bisa liat di matanya takut saat detik detik gue akan menghujang basoka yang besar ini kedalam memeknya yang terbilang sempit...
" Miiiinn..... peeellllannn... mbak ngeri liat punya kamu yang besar banget itu.... " kata mbak Tami sambil melirik ke arah basoka rambo yang siap mengaduk-aduk isi memeknya.
" Iya... Amin coba pelan pelan masukinnya... mbak tahan dikit yah... mungkin karena dah lama aja mbak kali mbak... " kataku kembali kepada mbak Tami seraya meyakinkan hatinya.

Sambil kembali menaikkan kembali libidonya, gue gesek gesek kepala kontol gue tepat diatas bibir memeknya yang mulai kembali basah sama cairan kewanitaannya. Terkadang gue selipin sedikit demi sedikit ke dalam liang memeknya mbak Tami, lalu gue tarik kembali dan mengesekkan kembali ke memek nya yang merah segar itu. sleep...sleep... sleeep... mungkin saking basahnya memek mbak Tami hingga mengakibatkan suara seperti itu....
" hhmmmmm... eeee... ssstttt..... Miiiin... Miiiin... Kamu apain punya mbak. " tanya mbak Tami sambil matanya terpejam mengigit bibir bawahnya sendiri...
" Miiin... udah dong... jangan bikin mbak Tami kayak gini trus.... masukkin aja Miin "
" Mbak mohon kasihan kamu... masukin punya mu ke punya mbak... mbak gak tahan lagi... ooohhh... eemmmm... " rengek mbak Tami sama gue mengharap segera kontol gue masuk ke dalam memeknya dan memompa dia.

" Tahan mbak yah... " lalu tanpa menunggu jawaban selanjutnya ku tancapkan seluruh batang kontol gue yang udah dari tadi mau mengobok ngobok memeknya.
" Miiiiiinn...... " sahut mbak Tami di saat pertama gue terobos memeknya, tangannya langsung merangkul leher gue. Seperti orang yang menggantungkan setengah badannya.
" Pelan... pelan... Miiiin... nyeri... bannngeet ..."

Namun gue gak sahutin ucapan mbak Tami, karena gue lagi nikmatin sesuatu yang memijit kontol gue yang terkadang menyedot nyedot kontol gue ini. Rasanya begitu nikmat hingga gue tancap lagi lebih dalam sampai terasa kontol gue mentok di dasar rahim mbak Tami yang montok ini.
Desahan liar mbak Tami pun semakin tak karuan... terkadang dengan tangannya sendiri mbak Tami memelintir puting susunya yang udah mengeras...

" Gimana Mbak masih sakit... sekarang rasanya apa... enak gak mbak... " tanya ku kepada mbak Tami setelah gue liat raut mukanya yang penuh dengan expresi kenikmatan. Gerakkannya dan goyangan pinggulnya yang mengikuti irama enjotan gue pun semakin lama semakin liar. Kadang kadang pantatnya di hentakkan ke atas yang berbarengan dengan sodok sodokkan yang gue hujam ke memeknya.
" Miiiinn... Miiinn... kamu hebat banget... Minn...."
" Miiin... mmmmmaaauuu... mmmmmbbbaaakk keluar nih... OOOOOoooooohhh " Cengkraman tangannya di punggungku dan lipatan kedua kakinya pada pinggangku bersamaan dengan erangan panjang yang menandai bahwa mbak Tami akan menyemburkan air maninya...

Karena gue masih ngaceng dan semakin bertambah bernafsu setelah ngeliat raut muka seorang janda beranak satu ini merasa kepuasaan, lalu tanpa banyak buang waktu lagi.
Gue langsung membalikkan tubuh mbak Tami dan memintanya untuk menungging, ternyata mbak Tami tanpa bertanya kembali ia menuruti permintaan gue yang ingin cepat cepat menghajar kembali memeknya...
" Amiin, kamu memang hebat Miin... mbak baru pertama kali di entot sama laki laki lain selain mantan suami mbak sendiri "
" Miin, sekarang kamu mau apain aja mbak ikutin aja... yang penting mbak bisa ikut nikmatin punya kamu Miin... " kata mbak Tami sambil mempersiapkan memeknya dengan membersihkan memeknya dari cairannya sendiri yang mengalir hingga di kedua pangkal pahanya. Beberapa kali ia seka memeknya sendiri hingga bersih dan terlihat kering kembali... dan siap untuk di santap kembali.

Sekarang di hadapan gue mbak Tami sudah siap dengan 2 pasang bongkahan pantatnya yang masih kenceng, dengan posisi kepalanya lebih rendah dari pada pantatnya. Liang kewanitaannya seakan akan menantang Kontol gue untuk memompa memeknya mbak Tami kembali...
Jelas terlihat belahan bibir memeknya yang membuka sedikit mengintip dari celah daging segar karena barusan gue entot.
Dengan tangan sebelah kanan gue pegang batang kontol gue dan tangan sebelah kirinya gue membuka belahan pantatnya yang mulus sambil terkadang gue usap permukaan memeknya yang tandus bukan karena suka di cukur namun memang sudah keturunan, setiap wanita dikeluarga tidak akan memiliki bulu/jembut pada memek. Sungguh indah sekali pemandangan yang terpampang, memek yang mengiurkan terjepit oleh dua bongkahan pantatnya yang bahenol itu.
Kumajukan kontol gue hingga menempel di permukaan memek mbak Tami, mengorek gorek permukaan memeknya dengan kepala kontol gue. Ternyata apa yang gue lakukan ini sangat dinikmati oleh mbak Tami sendiri... yang terkadang selalu mendesah setiap kali bibir memeknya tersibak karena gesekan kepala kontol gue.

Lalu dengan gerakan perlahan gue tusuk memek mbak Tami perlahan biar sensasi yang timbul akan semakin nikmat disaat itilnya ikut masuk bersama dengan dorongan kontol gue yang mulai terpendam.
" Geli banget Min rasanya... tapi lebih enak Min rasanya daripada sebelumnya... "
" Minn... lebih keras.... Minn... puasin mbak Minn... " pinta mbak Tami.
" Minn... lagiii... laggiii... Minn... lebiiihhh.. kencenggg lagi... " pinta kembali mbak Tami sambil mulutnya yang ter engap engap seperti ikan yang baru saja keluar dari air.

Hujaman kontol gue kini semakin cepat dan semakin gencar ke dalam memeknya... hingga menimbulkan suara suara yang terjadi karena sodokan sodokan kontol gue itu. Tingkat aktivitas yang gue lakukanpun kini semakin gencar. Tangan gue memeras buah dada mbak Tami hingga erangan mbak Tami pun semakin menjadi tak kala hentakan kontol gue yang kencang mengesek dinding liang kewanitaannya.
Cukup lama juga gue memompa mbak Tami dengan style doggie ini, hingga gue menyuruh mbak Tami berganti variasi seks. Posisi mbak Tami sekarang tidur terlentang namun kakinya menimpa pada kaki sebelahnya dan badannya agak miring, dengan posisi ini memeknya yang terhimpit terlihat seakan membentuk belahan memek.
Lalu kembali lagi gue masukin kontol gue yang masih keras ini kedalam memek mbak Tami, dengan tangan sebelah gue menahan di pinggulnya. Kali ini dengan mudah kontol gue masuk menerobos liang kewanitaannya, enjotan gue kali ini benar benar nikmat banget karena sekarang posisinya kontol gue serasa di jepit sama pantatnya.
Setiap dorongan kontol gue menimbulkan sensasi yang lebih di raut muka mbak Tami. Mukanya mendahak ke arah gue sambil memegang lengan tangan sebelah kiri sambil mulutnya terbuka.

" Mbak... enak gak... kontol Amin... " tanya gue sama mbak Tami dengan nafas yang telah terengah engah.
" Enaaaak... Miin .... Truuus .... Miin.... jangan brenti... "
" Ngomong mbak Tami kalo mulai saat ini mbak memang pelacur Amin... mbak suka banget sama kontol Amin..." Suruh gue ke mbak Tami buat niru ucapan gue.
" Mbak memang pelacur Amin... kapan aja Min mau... mbak layani... sssstt... Min... "
" Mbak suka bngeeeeet... koooontol Amiiin... ennnntotin mbak Tammmiii tiap hari Miiin... entotin... entotin.... trussss "

Mendengar seruan mbak Tami yang tertahan tahan karena nafsu yang besar kini sudah menyelubungi seluruh saraf ditubuhnya, menambah birahi gue semakin memuncak. Menambah gue semakin cepat dan cepat mengentotin mbak Tami, sampai sampai goyangan buah dadanya seiringan dengan dorongan yang gue berikan ke dalam memek...

Akhirnya mbak Tami kembali mencapai puncaknya kembali, sambil memasukan jarinya kedalam lubang anusnya sendiri...
" Miiin... mbak.. mmmmau... kllllluaaar laaagi.... ooooooohhh...Miiinn.... " erang mbak Tami yang hendak memuncratkan air semakin membuat ku terangsang karena mimik mukanya yang sungguh sungguh mengairahkan.
Dengan badan yang telah lunglai, mbak Tami terkapar seperti orang yang lemah tak berdaya. Namun pompaan kontol gue yang keluar masuk tetap gak berhenti malah semakin lama semakin cepat.

Tiba tiba gue ngerasain sesuatu yang berdenyut denyut disekitar pangkal kontol gue. Dengan keadaan mbak Tami yang sudah tidak berdaya aku terus mengentotin memeknya tanpa memperdulikan keadaan mbak Tami yang sekujur tubuhnya berkeringat karena kelelahan setelah gue entotin dari tadi.

" Mbaaaak,,... Amin...niii mmmaaau.. kkkeluarrrr... Aaaahhhh.... " Seruku disaat sesuatu hendak mau menyembur keluar dan terus menerus memaksa.
Crrrooot... Crrrooot... CCrooot... akhirnya gue tersenyum puas dan mencabut kontol gue dari dalam memek mbak Tami lalu memangku kepalanya dan meminta mbak Tami membersihkan bekas bekas cairan gue yang bececeran di selangkangan gue...

Gak pernah gue sia sia in saat berdua dirumah... setiap saat gue mau, langsung gue entot mbak Tami. Saat mbak Tami lagi ngegosok baju tiba tiba gue sergap dia dari belakang dan langsung buka celananya dan gue entot mbak Tami dalam keadaan berdiri dan slalu gue keluarin di dalam memeknya dan yang terkadang gue suruh mbak Tami BJ gue lalu gue keluarin di dalam mulutnya serta langsung di nikmatin cairan gue itu... katanya nikmat...
Hari hari yang sangat sungguh indah selama beberapa hari gue selalu entotin mbak Tami dengan berbagai variasi seks... hingga sampai mbak Tami sekarang hebat dalam mengemut kontol gue... Mbak Tami pun gak pernah menolak saat gue membutuhkan memeknya karena dia juga sudah ketagihan sodokan kontol gue. Sering malam malam mbak Tami suka masuk ke kamar gue dan suka sepongin kontol gue hingga gue bangun dan langsung gue entot mbak Tami. - Cerita Seks Terbaru, Cerita Dewasa Hot, Cerita Mesum Seru - 
01.36 | 0 komentar

Blog Archive